Pada dasarnya gereja adalah rumah bagi kaum kristiani. Tempat dimana pengantar pesan, kesan dan keluh kesah. Atau menjadi perantara untuk berkomunikasi dengan Tuhan ALLAH.
Gereja mengajarkan tentang kasih Isah Al-masih, keselematan hidup kekal di surgawi nantinya.
Sifat itulah diturunkan ke manusia agar manusia selalu saling mengasihi .
Pada 400sm agama itu satu. Manusialah yang membuat agamanya masing dengan kepentingan politik. Dan disini kita bisa lihat bahwa egoisme dan timbul perbedaan itu sudah muncul setelah runtuhnya bangsa Babilonia.
Dimana mereka ingin menyamai Tuhan dengan membuat menara kokoh yang membuat Tuhan murka, dan menghancurkan menara buatan manusia. Dari situlah manusia menjadi pecah belah pihak, sehingga mendirikan sekte-sekte kecil jahat untuk menyembah Tuhan lain.
Era itu pula para kapitalis membuat kelompoknya masing-masing untuk menguasai dunia serta klasifikasikan umat manusia "anti kristus (6666)." Anti kris disimbolkan sebagai pengikut setan atau dalam mitologi Yunani kita sebut Dewa Hades, penjaga neraka.
Pengikut Dajjal atau kapitalis ibaratnya Raja. Raja itu akan memerintahkan para penggawa yang kita sebut oligarki. Oligarki akan memperkerjakan borjuis lokal atau elit politik setempat. " Siapakah?" akan bekerja untuk mereka " Ya!..Yang jelas adalah kaum buruh. Kaum buruh akan dipaksa bekerja terus menerus, "jika tidak" maka akan menjadi korban oleh militerism . Semua itu adalah taktik iblis, yang ingin menguasai dunia . Iblis itu sudah muncul di Indonesia. Mereka akan memperalatkan oligarki untuk mengkerok SDM dan menyabotase budaya dan leluhur bangsa West Papua.
Disini saya tidak bahas tentang sejarah, agama,gereja atau Tuhan, tapi tentang ajaran dan doanya.
Kembali ke ajaran Gereja. Dalam gereja tidak diajarkan tentang saling kriminalisasi, diskriminasi, marginalisasi, intimadasi dan rasialisme, tapi KASIH.
“Barang siapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Barang siapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan Diri-Ku padanya” (Yoh 14:21).
Sebelumnya saya minta maaf, disini saya kritik Gembala"/ Hamba Tuhan agar mereka membuka mata diakhir akhir ini. Banyak Gereja atau Hamba Tuhan berdo'a tentang "Keamanan Tanah Papua."
Berarti analoginya mereka mendoakan aparatur kolonial Indonesia untuk mengamankan situasi yang terjadi di tanah Papua. Secara tidak langsung mereka mendoakan TNI POLRI, bukan TPN-PB.
Salah satu doa yang salah ialah mendoakan pencuri tetap menjadi pencuri dan membiarkan Tuan Tanah tetap dicuri. Do'a seperti ini yang akan memperlambat perjuangan kemerdekaan Papua Barat. Dan memperpanjang kolonialisme ditanah Papua.
Gembala harus berdo'a atas perjuangan OPM-KPB, TPN-PB dalam gerilyawan dan sarana diplomatik ULMWP internasional maupun nasional (KNPB,PRP, AMP dll). Agar kita bisa bebas berdiri sendiri atas perbudakan kolonialisme dan imperialisme eropa barat. Gembala harus mencari umat Tuhan yang hilang, bukan membiarkan menjadi tulang belulang.
Dan Terima kasih banyak, jika ada gereja atau pastor" yang mendoakan perjuangan bangsa Papua barat sampai saat ini. Perjuangan masih panjang, maka para hamba Tuhan, aktivis maupun gerilyawan tetap mempertahankan eksistensi perjuangan kemerdekaan Bangsa Papua Barat. Kita disuruh mengikuti dogma agama dan ajaran-ajaranya, tapi di sisi lain kita perlu penyadaran situasi ralialistis yang terjadi di tanah Papua.
No comments:
Post a Comment